Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

seperti

Seperti kecewa melihat kondisi kesehatan suami terlihat jelek akhir-akhir ini. Bukan tidak sayang tapi kalau mengajak untuk berobat bukan sekali atau dua kali tapi hanya kata "iya" Jawabnya yang tak pernah terealisasi. Entah apa yang sedang ada di pikirannya.  Kecewa iya, sedih iya, prihatin pun iya. Lantas harus bagaimana? Bukankah kita banyak harapan dan cita-cita kan(?) tapi melihat sekarang semakin tak terarah dan mengikuti egonya saja. Ego untuk tidur, ego untuk berdiam diri saja dirumah, sudah lelah untuk berobat kah? Atau sudah putus asa untuk berdo'a pada yang diatas? Lantas usahanya dari mana?  Hanya bisa mendukung dengan sesuai kemampuan, berusaha menyediakan makanan kesukaan, tujuannya untuk mengembalikan rasa optimistis tapi, akhir-akhir ini dilihat lebih sering selfish. Dengan tidur seharian, diperhatikan untuk makanpun tak pernah di dengar. Tidak tahu istrinya sedang mengeluh apa, tidak peduli makannya sudah didiamkan berapa lama. Sedihnya, huhu ;)  Terasa s...

Postingan Terbaru

seperti

Gemas

introspeksi

tidak ingin terikat

happy ever after(?)

keraguan

jeram

First Time?

rambut

20(?)